Jumat, 14 Januari 2011

Temanku oh Temanku

siang itu aku dan teman teman sedang berada di taman seberang jalan rumahku. ketika sedang mengobrol tiba tiba temanku Dean terjatuh dan kejang kejang hebat. aku Lisa dan Winda langsung kaget dan bingung harus berbuat apa, kami hanya melihatnya dan sesekali memegangnya, tiba tiba aja Dean udah sadar kami semua langsung lega, serasa darah kami mengalir dengan normal kembali. Lisa langsung menanyainya " apa yang Dean derita?" , Dean menjawab dengan nada terengah engah dia menjelaskan bahwa dia terkena penyakit ayan, alias epilepsi,. kami langsung simpatik terlihat raut kesedihan di wajah putihnya, dia menceritakan bahwa dia begitu menderita atas penyakit yang dialaminya. Kami semua jadi lebih perhatian dan care dengannya. beberapa waktu ketika kita sedang bersama terkadang dia kejang kejang sendiri, aku begitu ironis melihatnya. Sampai suatu ketika Lisa nggak percaya kalo Dean sakit epilepsi dengan berbagai penyelidikan tanpa sepengetahuan Dean, sampai sampai Lisa diam diam menanyakan pada ibunya apakah Dean terkena penyakit, ibunya menjawab Tidak dengan tegas. Kecurigaan kami semakin menguat, akhirnya kami merencanakan sesuatu, kami mengajaknya ngobrol di taman dan sesuai rencana Dean langsung Kejang kejang, kami memberanikan diri meninggalkannya tanpa membantu, tiba tiba aja dia menangis dan mengikuti kami, kami semua tertawa Dean justru menangis karna malu, dan ternyta memang benar Dean hanya berbohong karna dya ingin diperhatikan oleh banyak orang. Aku nggak habis pikir dengan apa yang dia perbuat sampai akhirnya kejadian baru berlanjut, Ketika di sekolah, kami adalah teman satu sekolah tapi beda kelas, Dean menceritakan bahwa hidupnya tak lama lagi, dia menceritakan bahwa dia sakit leukimia. Hey nggak tanggung tanggung sandiwaranya, dan dia harus selalu minum obat secara rutin, berhasil sandiwaranya akan cerita dramatisnya teman teman sekelasnya memperlakukan Dean dengan istimewa tapi aku, Lisa dan Winda tidak mengetetahui akan hal itu. Rina teman dekat dean satu kelas menanyakan tentang penyakit yang diderita Dean dengan perasaan cemas dan kasihan, aku kaget begitu juga dengan Lisa dia begitu heran, tapi kami yakin itu pasti hanya rekayasa belaka, aku dan Lisa hanya terdiam, kami menginvestigasi Dean selama sebulan hasilnya nihil tidak ada kabar bahwa dia dibawa di rumah sakit ataupun dia sedang kritis, dia tetap segar dan tampak sehat. kami mulai curiga, hingga Lisa memberanikan diri mengambil obat yang Dean tunjukkan bahwa obat itu adalah obat penghilang rasa sakit akibat Leukimia yang dideritanya, Lisa menanyakan kepada Ibu Dean, obat apa ini, Ibunya menjawab " Walah itu obat diare." Kata Ibu Dean. benar saja Dean kan langganan sakit perut. Kami langsung Heran. kenapa kami mempunyai teman yang pemikirannya dibatas ambang ketidak normalan. dan terbukti 4 tahun berlalu dia masih saja hidup dan sehat tanpa sakit, meskipun obsesinya ingin sakit, aku benar benar yakin karna bebrapa waktu lalu Lisa sakit Tifus dan harus dirawat dirumah sakit, ketika Dean menjenguk dia bertanya kenapa dia bisa sakit tifus? Lisa menjawab " aku seharian lupa belum makan, dan malah minum ext** j*s" dan setelah kepulangan Lisa dari rumah sakit Dean kembali bertanya " aku sudah mencoba menerapkan apa yang kamu ceritakan denganku, tapi aku nggak sakit sakit juga." katanya polos. kami tertawa geli. dan aku benar benar heran takjub dan amazing banget tentang apa yang dia lakukan terhadap OBsesinya yang ingin sakit agar diperhatikan oleh banyak orang.