Minggu, 28 April 2013

Rasa Apel

Anak perempuan itu kebingungan mencari pisau tatkala ia ingin mengupas kulit apel. buah apel itu berada di genggaman tangannya. ia begitu terbiasa dengan mengupas kulit apel itu terlebih dahulu sebelum memakan daging dari buah apel tersebut.  Ia begitu menyukai buah itu. Ia begitu hafal dengan rasa dan bagaimana cara menikmati buah apel tersebut. ketika itu, si anak perempuan tak mendapatkan pisaunya kembali. bagaimana mungkin dya membiarkan apel itu busuk tanpa ia memakannya lantaran ia belum juga menemukan pisaunya? 
betapa anak permpuan ini gelisah. ternyata ia tak benar benar mengerti buah apel yang amat sangat dya sukai. bahwa memakan buah apel tanpa dikupas saja sudah pasti sama rasanya dengan buah apel yang selalu ia kupas terlebih dahulu. 
apakah seperti itu? ada sebuah cerita seorang suami, yang selwalu merasa kurang puas atas apa yang telah ia terima. samakah dengan seorang suami ini? begitu banyak meruntutkan haknya yang seharusnya ia peroleh tanpa memikirkan apakah kewajiban nya sebagai seorang suami sudah terlaksana? mampukah ia menyelesaikan kewajibannya dalam suatu waktu ketika ia menjadikan haknya sebagai tameng untuk nafsunya. apakah ia mampu bertanya dalam hati, dan berbincang pada dirinya sendiri, tatkala ia membuat sang istri tak berdaya dengan tnututan hak yang belum sepenuhnya ia lakukan. dan apakah sang suami bebas untuk mencari kebahagiaanya sendiri? terbersitkah pertanyaan bagaimana jika sang istri menuntut balik tentang hak haknya sebagai seorang istri? apakah ia sudah sangat puas dengan apa yang diberikan oleh sang suami? sang istri hanya terdiam, dan menangis, betapa jerih payahn ya tak terakui oleh sang suami.
aku  teringat pepatah jawa mengatakan "nrimo ing pandum". yang artinya menerima apa adanya. sadarkah sang suami itu, bahwa sebenarnya ia lupa akan bersyukur. tak bisakah Tuhan memperlihatkan betapa sang istri berjuang untuk dirinya, mendoakan ia dalam setiap sujudnya, menungguinya dengan perasaan cemas hingga larut ketika sang suami belum juga datang dan menemaninya.  tak taukah ia bahwa si istri begitu menjaga martabat dan harga dirinya demi nama baik dan bukti cintanya? apakah sang suami benar benar melakukan hal yang sama?
 hingga suatu ketika sang suami itu tersadar bahwa kebahagiaan dan perlindungan Tuhan adalah berkat doa dari sang istri yang dengan tulus mendoakan suaminya agar ia selalu dilindungi dalam setiap langkahnya.
suatu pelajaran yang berharga tentang ketulusan dan rasa syukur. selalu bersyukurlah atas apa yang kalian peroleh, atas apa yang kalian laukan, dan atas apa yang Tuhan berikan. lihatlah dirimu sendiri sebelum kau menilai kekurangan pasangan. dan kuncinya adalah bersyukur. bahwa sejatinya apa yang Tuhan berikan pasti yang terbaik untuk kita.  teruslah belajar karena hidup ini untuk belajar dan mencari ilmu. ^0^

Teruntukmu,. semoga rasa syukur dan ridho NYa selalu menyertai kita.